Kamis, 14 April 2011

Supomo Menjabat Danyon 462 Paskhas

 Selasa, 12 April 2011 - 16:41 WIB

PEKANBARU – Serah terima jabatan merupakan peristiwa yang biasa dilakukan di lingkungan TNI AU dan Korps Paskhas. Momen ini merupakan pembelajaran yang sangat penting bagi kedua pejabat untuk mendapatkan pengalaman yang beragam dan berjenjang, yang diperlukan untuk menyukseskan pelaksanaan tugas satuan yang dipimpinnya.
Demikian Komandan Wing I Paskhas, Kolonel Psk Eris Widodo dalam sambutannya pada acara serah terima jabatan Danyon 462 Paskhas dari Letkol Psk FX. Wisnu Mudiantoro kepada Mayor Psk Supomo yang dihadiri oleh para Pejabat di jajaran Lanud Pekanbaru beserta tamu undangan lainnya yang berlangsung di lapangan upacara Batalyon 462 Paskhas, Selasa (12/4).
Lebih lanjut Danwing I Paskhas menyampaikan bahwa pada saat ini tantangan tugas kedepan semakin berat dan kompleks, Korps Paskhas harus membangun kekuatan dan kemampuannya dengan didukung profesionalitas dan militansi dari para prajurit Paskhas. Oleh sebab itu dalam membangun Korps Paskhas ke depan,haruslah tetap bertumpu pada jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara professional. Untuk itu, sebagai Komandan Satuan harus senantiasa memberikan santiaji kepada seluruh prajuritnya bahwa kebanggaan kepada Korps itu sangat penting. Hal ini untuk menumbuhkembangkan semangat, jiwa korsa dan motivasi tinggi dalam pelaksanaan tugas baik selaku prajurit Korps Paskhas maupun sebagai warga masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, tidak lupa Danwing mengucapkan terimakasaih kepada Mayor Psk FX. Wisnu Mudiantoro atas kerja kerasnya yang telah berusaha dengan segala daya dan upaya selama menjabat sebagai Danyon 462 Paskhas, sehingga satuan yang dipimpinnya dapat memberikan konstribusi terbaik dalam mensukseskan tugas-tugas Wing I Paskhas secara keseluruhan, serta ucapan yang sama ditujukan kepada Ibu Wisnu Mudiantoro yang selama ini telah mendampingi suami dengan penuh pengertian sehingga suami dapat sepenuhnya memusatkan perhatian pada tugasnya. Kepada pejabat baru, Danwing mengucapkan selamat atas jabatan baru sebagai Komandan Batalyon 462 Paskhas, dengan harapan dapat memberikan konstribusi yang terbaik bagi Wing I Paskhas khususnya dan Korpaskhas pada umumnya.
Pada kesempatan yang sama, setelah pelaksanaan upacara sertijab Danyon 462 Paskhas, juga dilaksanakan serah terima jabatan Ketua PIA Ardhya Garini Ranting 02-12/G. IV Yon Paskhas 462 dari Ny. FX. Wisnu Mudiantoro kepada Ny. Supomo, yang dipimpin oleh Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 02/G. IV Wing I Paskhas, Ny. Eris Widodo dan dihadiri oleh Ketua PIA AG Cabang 12/D.I Lanud Pekanbaru, Ny. Nanang Santoso beserta pengurus PIA AG Cabang Lanud Pekanbaru.

Senin, 22 November 2010

Lanud Pekanbaru Latihan Bido Gesit 2010

Salah satu Rangkaian Latihan Bido Gesit 2010 Lanud Pekanbaru yaitu rebut cepat Pangkalan yang di kuasai musuh.

Latihan Bido Gesit ini merupakan latihan gabungan antar unsur-unsur yang ada di jajaran Lanud Pekanbaru dengan tujuan menguji sampai sejauh mana kemampuan seluruh satuan-satuan jajaran Lanud Pekanbaru melaksanakan tugas, baik tugas-tugas operasi udara maupun tugas dukungan operasi udara.

Adapun latihan Bido Gesit yang dilaksanakan pada tahun ini meliputi, latihan uji terampil personel, pelaksanaan operasi udara dan dukungan operasi udara berupa operasi pengintaian udara taktis dan operasi bantuan tembakan udara, operasi pertahanan udara dan pertahanan pangkalan, kemampuan operasi dukungan udara berupa sar tempur, dukungan operasi penerbangan dan penanggulangan pesawat dalam keadaan darurat serta penanggulangan bahaya kebakaran.

Latihan yang berlangsung selama tiga hari ini secara umum dapat terlaksana dengan aman, lancar dan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, pada simulasi latihan yang dilaksanakan ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan, untuk operasi udara dilaksanakan penerbangan pengintaian udara taktis dengan melibatkan pesawat tempur Hawk 100/200 Skadron Udara 12, dalam SAR Tempur dilaksanakan latihan Force Down yang disimulasikan dengan jatuhnya pesawat Hawk 100/200 tertembak musuh sehingga tim SAR tempur pasukan batalyon 462 Paskhas melaksanakan pencarian dan evakuasi korban menggunakan pesawat Helikopter Colibri serta penanganan medis udara yang dilaksanakan oleh satuan Rumah Sakit Lanud Pekanbaru.

Sedangkan untuk menguji kesiapan satuan Pemadam Kebakaran disimulasikan dengan pelaksanaan pemadam kebakaran yang disimulasikan dengan terjadinya kebakaran Simulator pesawat Hawk 100/200 yang diledakkan oleh musuh. Pada puncak latihan dilaksanakan operasi rebut cepat, dimana disimulasikan Lanud Pekanbaru yang jatuh ketangan musuh dan diadakan operasi rebut cepat dengan serangan mendadak pada dini hari, pada operasi rebut cepat ini melibatkan pasukan pertahanan pangkalan yang terdiri dari personel Lanud Pekanbaru dan pasukan batalyon 462 Paskhas Lanud Pekanbaru.

Pada akhir sambutannya Danlanud mengharapkan agar kemampuan yang telah diujikan pada latihan Bido Gesit 2010 ini tetap dipertahankan dan ditingkatkan pada masa yang akan datang, untuk itu Danlanud menekankan kepada seluruh penyelenggara latihan agar mengevaluasi seluruh pelaksanaan latihan yang telah dilaksanakan.

Paskhas Melaju ke Semifinal

Kamis, 22 April 2010 - 18:34 WIB


PEKANBARU (Pos Kota) – Dalam laga lanjutan turnamen Danlanud Cup tahun 2010, Paskhas FC Lanud Pekanbaru melaju ke ke babak Semi Final setelah sukses menaklukan Pantai Raja FC dengan skor telak 6-2, dalam babak penyisihan kedua di Lapangan GOR Lanud Pekanbaru, Riau.
Paskhas FC yang di manager-i oleh Kapten Psk Aritonang, pada menit ke 6 dikejutkan dengan gol cepat Pantai Raja FC yang dicetak oleh Edi Pevez, ketinggalan 0-1 Paskhas FC langsung meningkatkan daya serangnya, hasilnya, selang beberapa menit setelah itu, tepatnya menit ke-10 Paskhas FC berhasil menyamakan kedudukan melalui gol yang diciptakan oleh Febri. Skor imbang ini membuat permainan didominasi oleh Paskhas FC, dan pada menit ke 30 Paskhas FC kembali berhasil membobol gawang Pantai Raja FC yang dicetak oleh Aji. Skor 2-1 ini tidak berubah hingga turun minum.
Pada babak ke II, kedua kesebelasan tampil sangat agresif dan saling menyerang. Walaupun bermain dengan suhu yang sangat panas kedua kesebelasan mencoba menunjukkan permainan terbaiknya, mengingat partai yang dimainkan merupakan partai hidup-mati dimana tim yang kalah langsung tersingkir.
Pantai Raja FC yang ketinggalan 1-2 mencoba melakukan serangan-serangan untuk menyamakan kedudukan, berawal dari serangan balik dan memanfaatkan kelengahan barisan pertahanan lawan, pada menit ke-51 tendangan keras strikernya Pino berhasil menyamakan kedudukan 2-2. Namun skor imbang 2-2 ini tidak berlangsung lama. Pada menit ke-65 berawal dari umpan lambung Paskhas FC kembali memimpin dengan skor 3-2 melalui sundulan yang mengecoh penjaga gawang Pantai Raja FC.
Unggul 3-2 tidak mengurangi daya serang Paskhas FC, pada menit ke 72 paskhas kembali membobol gawang Pantai Raja FC yang dicetak oleh Aji, disusul oleh gol Febri di menit 78 dan 79. Hingga pluit panjang ditiupkan wasit,, Paskhas FC memastikan melaju kebabak Semi Final dengan mengandaskan Pantai Raja FC dengan skor telak 6-2.
Manager Paskhas, Kapten Psk Aritonang puas dengan hasil yang diraih timnya, dia berharap timnya tetap dapat menunjukan permainan terbaik pada pertandingan selanjutnya, dimana pada partai Semi Final nanti paskhas akan ditantang oleh Satria Zahra FC untuk memperebutkan satu tiket menuju partai Final.

Sabtu, 20 November 2010




PEKANBARU - Sejumlah personil Paskhas 462 Pekanbaru beraris saat mengikuti peringatan HUT TNI ke-63 di Pekanbaru, Kamis (9/10). Peringatan HUT TNI di Pekanbaru diikuti ribuan personil gabungan dari delapan Batalyon TNI AD, AU dan AL. FOTO ANTARA/FB Anggoro/ss/mes/08.
Upacara dan defile dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-63 yang di laksanakan di Jalan Gajah Mada, depan Kantor Gubernur Riau Pekanbaru pada Kamis (09/10) pagi berlangsung meriah. Dalam upacara kali ini diikuti oleh ketiga Angkatan jajaran TNI yang ada di wilayah Riau dengan kekuatan penuh yang melibatkan peserta upacara sebanyak 2.300 personel yang berasal dari satuan jajaran Korem 031/Wirabima Pekanbaru, seluruh jajaran Lanud Pekanbaru dan dari jajaran Lanal Dumai Pada upacara ini, bertindak sebagai Insepktur Upacara adalah Komadan Korem (Danrem) 031/WB, Kolonel Inf Syafril Mahyudin. Sedangkan yang bertindak sebagai Komandan Upacara Komandan Batalyon Yonif 132/Bima Sakti Letkol Inf Edy Sutrisno dan Komandan Defile Letkol Pnb Jorry S. Koloay yang sehari-hari menjabat sebagai Kafaslat Lanud Pekanbaru.
Dalam upacara tersebut, turut hadir selain para pejabat teras TNI baik TNI AD, TNI AU dan TNI AL yang ada di wilayah Riau, juga tampak sejumlah pejabat Muspida Provinsi Riau dan Kota Pekanbaru serta dihadiri para Bupati seluruh Riau. Sedangkan Gubernur Riau diwakili oleh Plt Sekdaprov Riau Bapak Herliyan Saleh, Gubernur Riau berhalangan hadir dikarenakan sedang melaksanakan kunjungan ke Spanyol. Selain itu juga hadir ratusan undangan lainnya dari berbagai elemen masyarakat termasuk para purnawirawan TNI.


Pada upacara kali dapat disaksikan seluruh masyarakat Pekanbaru. Pada acara tambahan dimeriahkan dengan tarian persembahan dari Sanggar NAROSA Pemerintah Kabupaten Kuntan Singingi asuhan dari Bupati H. Sukarmis yang langsung didatangkan dari Taluk Kuantan, selain itu juga ditampilkan unjuk kebolehan grup marching band “GITA KARYA PRAJA” yang dibawakan Satpol PP Kabupaten Rokan Hulu yang merupakan asuhan dari bapak Akhmad Bupati Rokan Hulu. Selain itu ditampilkan juga berbagai unjuk kebolehan senam bela diri militer dari satuan angkatan darat, kolone senapan dari Satuan Marinir Lanal Dumai, yang paling menarik dari atraksi ini, yaitu penampilan senam bela diri Taekwondo yang diperagakan para prajurit dari Batalyon 462 Paskhas Lanud Pekanbaru, yang merupakan para atlet Taekwondo andalan Provinsi Riau. 
Yang tidak menarik dari keseluruhan atraksi, yaitu Demo udara Fly Pass 4 pesawat tempur Hawk 100/200 dari Skadron Udara 12 Lanud Pekanbaru, atraksi tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 12 Letkol Pnb Nana Resmana yang menerbangkan pesawat Hawk 100 yang didampingi oleh Lettu Pnb Ferdinal Umar, sedangkan 3 pesawat Hawk 200 lainya diterbangkan masing-masing oleh Kapten Pnb HM. Kisha, Kapten Pnb Jajang Setiwan dan Lettu Pnb Teddy Hamrata, selain itu juga tidak kalah menariknya untuk tontonan gratis masyarakat Pekanbaru adalah Demo Udara Terjun Payung dengan menggunakan pesawat Helikopter Colibri yang diterbangkan oleh Lettu Pnb Iwan Setiawan dan Lettu Pnb Octavianus Olga yang menerjunkan 2 orang penerjun dari Lanud Pekanbaru yaitu, Sertu Samuji dan Jhoni Raranta, kedua penerjun dapat tepat mendarat di depan podium upacara di Jalan Gajah Mada Kota Pekanbaru depan Kantor Gubernur Riau. Setelah itu dilaksanakan defile seluruh peserta upacara dan peralatan tempur yang dimiliki seluruh jajaran TNI wilayah Riau.
Batalyon 462 Paskhas tengah mengevakuasi warga korban banjir di Pekanbaru. Jumat, 28/03/2008 14:47 WIB

Skuadron 462 Paskhas TNI AU Bandung Pindah ke Pekanbaru

Pekanbaru - Kini di Pulau Sumatera kekuatan militer bertambah dengan hadirnya Skuadron (Batalyon) 462 Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara yang secara resmi bergabung di Pangkalan Udara Pekanbaru, Riau. Sebelumnya Skuadron 462 Paskhas ini berada di Pangkalan Udara Sulaiman Bandung. Peresmian sekaligus syukuran Operasi Boyong Skuadron 462 Paskhas di Pekanbaru, Senin (19/4/2004), dihadiri langsung oleh Komandan Korps Pasukan Khas TNI AU Marsekal Pertama Putu Sulatra. Menurut Putu, pemindahan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari kebijakan pimpinan TNI AU, mengingat wilayah Riau sangat strategis karena berada di wilayah perbatasan langsung dengan negara tetangga: Singapura, Malaysia dan Thailand. "Dari letak geografis, sangat memungkinkan untuk memberikan dukungan terhadap pertahanan dan pengamanan objek vital negara maupun objek vital di TNI AU sendiri. Dengan demikian Skuadron 462 Paskhas ini bisa memperkuat pengamanan Indonesia wilayah barat," kata Putu. Sementara itu, Komandan Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Pekanbaru Kolonel Penerbang Hari Mulyono mengatakan bahwa pergeseran pasukan tersebut memang sengaja dilakukan ke wilayah Pekanbaru dan sekitarnya. Hal itu disebabkan karena Lanud TNI AU Pekanbaru telah memiliki kemampuan teknis yang sangat tinggi dalam hal pertahanan udara, sehingga memerlukan perlindungan yang lebih serius dibandingkan dengan pengamanan sebelumnya. "Pemindahan pasukan ini selaras dengan kemampuan Pangkalan Udara Pekanbaru yang memiliki fasilitas-fasilitas penting seperti Air Combat Manuvering Range serta fasilitas Simulasi Pesawat yang tidak banyak dimiliki oleh pangkalan udara yang lain. Selain itu, di Pekanbaru juga telah ada fasilitas radar, artileri, pasukan laut yang memiliki fasiltas ketahanan udara, di samping pesawat-pesawat tempur Hawk 100/200 sendiri," kata Hari. Sementara itu, Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud TNI AU Pekanbaru Kapten Sutrisno kepada detikcom, mengatakan, Skuadron 462 yang ada saat ini masih dibawah standar jumlah pasukan setingkat batalyon. Saat ini jumlah pasukan Skuadron 462 hanya berjumlah 230 personel yang seharusnya mencapai 460 personel. "Dari jumlah yang ada saat ini, kami masih kekurangan personel. Akan tetapi, kekurangan itu akan ditambah dengan proses rekruitmen yang biasa kami lakukan pada setiap tahunnya, di semua tingkatan," kata Sutrisno. Sedangkan Wakil Gubernur Riau Wan Abu Bakar yang hadir dalam acara peresmian tersebut mengatakan, penempatan Skuadron 462 Paskhas di Pekanbaru telah menunjukan bahwa pemerintah pusat telah menaruh perhatian khusus terhadap keamanan di wilayah Riau, pada khususnya dan di Sumatera pada umumnya. "Saat ini, luas Riau mencapai 329.897,61 kilometer persegi, dan 71 persen di antaranya merupakan kawasan perairan yang sangat rentan gangguan keamanan. Gangguan keamanan itu terjadi sebab di Riau sendiri terdapat 3.214 pulau besar dan kecil, yang sebagian di antaranya belum berpenghuni dan tidak bernama," kata Wan. Senin, 19/04/2004 15:52 WIB

PENGABDIAN SKADRON 462 PASKHAS

1. Periode Perjuangan (1945 – 1950)
Sejalan dengan tuntutan tugas dan perkembangan situasi perjuangan pada saat itu, BKR/BKRO berubah nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada tanggal 5 Oktober 1945 dan secara otomatis BKRO berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat Jawatan Penerbangan. Sebagai Komandannya adalah R. Soerjadi Soerjadarma sedangkan wakilnya dijabat oleh Soekarnen Martodisumo. Meskipun pada tanggal 8 Januari 1946 Tentara Keamanan Rakyat (TKR) berubah nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat.

Kemudian tiga bulan selanjutnya mengalami perubahan dan penyempurnaan organisasi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) dan TKR Jawatan Penerbangan meleburkan diri menjadi Tentara Republik Indonesia Oedara (TRIO) pada tanggal 25 Januari 1946. selanjutnya melalui Penetapan Pemerintah Nomor : 6/SD/1946 tanggal 9 April 1946 di Yogyakarta dikukuhkan menjadi Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara (TRI AU). Sebagai Kepala Staf TRI AU adalah Komodor Udara R. Soerjadi Soerjadarma.

Maka pada tanggal 17 Oktober 1947 sejumlah 13 peterjun atau Pasukan Payung AURI diterjunkan di Kotawaringin Kalimantan dalam rangka membuka Stasiun Radio Induk untuk melancarkan cita-cita perjuangan. Peristiwa tersebut merupakan cikal bakal pasukan-pasukan payung Indonesia atau Pasukan Lintas Udara yang pertama. Momen sejarah ini akhirnya selalu diperingati sebagai Hari Jadi Pasukan Gerak Tjepat (PGT) atau Korpaskhasau.

2. Periode Konsolidasi (1950 – 1960)

Sebagai wakilnya L.U.I. R. Suprantijo. Selanjutnya memasuki pertengahan tahun 1957, PGT berkembang menjadi 4 (empat) Kompi yaitu Kompi I dipimpin L.U.I. Soetoro, Kompi II dipimpin oleh L.U.I. Kusno, Kompi III dipimpin oleh L.U.I. Z. Rachiman dan Kompi IV dipimpin oleh L.U.I. Heru Achjar.

Keempat Kompi tersebut berada di bawah Komando Group Komposisi/KGK terdiri dari PPP dan Pasukan Penangkis Serangan Udara (PSU).

Pada periode tahun 1950 – 1960 operasi-operasi yang telah dilaksanakan Pasukan Gerak Tjepat adalah Operasi Penumpasan Pemberontakan, antara lain DI/TII di daerah Aceh, APRA di daerah Bandung, RMS di daerah Maluku, PRRI/PERMESTA.

Memasuki tahun 1960, dalam rangka perjuangan pembebasan Irian Barat, atas perintah Men/Pangau dibentuklah Resimen Tim Pertempuran Pasukan Gerak Tjepat (RTP PGT) yang bermarkas di Pangkalan Andir Bandung.

3. Periode Pengembangan Organisasi (1960 – 1965)

Susunan organisasi KOPPAU terdiri atas Markas Komando, berkedudukan di Bandung, Resimen PPP berkedudukan di Jakarta yang membawahi beberapa Batalyon, yaitu :


a. Batalyon I PPP berkedudukan di Pangkalan Udara Palembang dan kemudian pindah ke Pangkalan Udara Medan.

b. Batalyon II PPP berkedudukan di Pangkalan Udara Banjarmasin.

c. Batalyon III PPP berkedudukan di Pangkalan Udara Makassar.

d. Batalyon IV PPP berkedudukan di Biak.

e. Batalyon V PPP berkedudukan di Pangkalan Udara Halim Jakarta.

Sedangkan Resimen Pasukan Gerak Tjepat (PGT) berkedudukan di Pangkalan Udara Andir Bandung. Resimen PGT di Bandung membawahi :

a. Batalyon I PGT berkedudukan di Jakarta (Batalyon III Kawal Kehormatan Resimen Cakrabhirawa).

b. Batalyon II PGT berkedudukan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta.

c. Batalyon III PGT berkedudukan di Pangkalan Udara Husein Sastranegara Bandung.


Pada periode tahun 1960 – 1965 telah banyak peran serta dalam perjuangan baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. Kegiatan operasi yang telah dilaksanakan antara lain :

a. Penumpasan Pemberontakan DI/TII tahun 1962 dilakukan oleh 2 (dua) Kompi PGT Bandung.

b. TRIKORA tahun 1962 satu tim PGT dipimpin Sersan Mayor Udara Picaulima diterjunkan pertama kali di Irian Barat (Fak Fak, Teminabuan Sorong yang dipimpin oleh L.U.II. Manuhua, Merauke yang dipimpin L.M.U.I. Benyamin Matitatutih dan Kaimana).

c. DWIKORA pada tanggal 3 Mei 1964 dicetuskan oleh Presiden/Panglima Tertinggi ABRI dan selanjutnya PGT melaksanakan operasi di daerah Kalimantan Utara, Tanjung Balai Karimun yang terdiri dari 3 Peleton PGT yaitu 1 Peleton dari Jakarta dan 2 Peleton dari Bandung. Namun dalam misi ini tidak pada sasaran sehingga PGT dipimpin oleh Letkol Udara S. Soekani dan Letnan Udara Satu Suroso terjebak dalam pertempuran dengan tentara Malaysia yang dibantu oleh Sekutu yang akhirnya gugur bersama-sama dengan 83 orang PGT.



4. Periode Penyempurnaan Organisasi dan Pemantapan Integrasi (1965 – Sekarang)


Dalam perkembangannya Kopasgat membawahi 3 (tiga) Resimen, yaitu :


a. Resimen I Pasgat berkedudukan di Pangkalan Udara Husein Sastranegara Bandung, membawahi :


1) Batalyon Tempur “A” berkedudukan di Pangkalan Udara Atang Senjaya Bogor.

2) Batalyon Tempur “B” berkedudukan di Pangkalan Udara Husein Sastranegara.


b. Resimen II Pasgat berkedudukan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, membawahi :


1) Batalyon Tempur “A” berkedudukan di Halim Perdanakusuma Jakarta.

2) Batalyon Tempur “B” berkedudukan di Halim Perdanakusuma Jakarta.

3) Batalyon Tempur “C” berkedudukan di Pangkalan Udara Medan.
4) Batalyon Tempur “D” berkedudukan di Pangkalan Udara Samsudin Noor.


c. Resimen III Pasgat berkedudukan di Surabaya, membawahi :


1) Batalyon “A” berkedudukan di Pangkalan Udara Hasanudin Ujung Pandang.

2) Batalyon “B” berkedudukan di Pangkalan Udara Iswahjudi Madiun.

3) Batalyon “C” berkedudukan di Pangkalan Udara Surabaya.

4) Batalyon “D” berkedudukan di Pangkalan Udara Biak Irian Jaya.

5) Batalyon “E” berkedudukan di Pangkalan Udara Adi Sutjipto Yogyakarta.


Selanjutnya pada tahun 1970, tepatnya tanggal 1 Juli 1970 Resimen Pasgat diganti menjadi Wing Pasgat. Dengan komposisi kekuatan Batalyon Tempur “D” Wing III Pasgat Pangkalan Udara Biak dimasukkan ke dalam Batalyon Tempur “A” Wing III Pasgat yang masing-masing sebagai Peleton dan Kompi.

 
Pada masa selanjutnya sampai sekarang, telah banyak kegiatan baik berupa latihan mandiri maupun gabungan dan penugasan/operasi. Secara lebih spesifik akan dijelaskan terbentuknya Skadron 462 Paskhas secara mendalam. Skadron 462 Paskhas akan dikemukakan secara berantai mulai dari Pengabdian Skadron 462 Paskhas Pulanggeni 1967 - 2003, Lambang Kesatuan, Motto Satuan, organisasi dan tugas pokok, persenjataan yang dimiliki, riwayat penugasan dan prestasi serta riwayat singkat para Komandan Skadron 462 Paskhas.



 
Terbentuknya Skadron 462 Paskhas

1. Pasukan Gerak Tjepat (PGT) di Bandung
Berawal dari terbentuknya Pasukan Gerak Tjepat pada tahun 1952 di Bandung dengan Komandan PGT I Kapten Udara A. Wiriadinata merangkap Komandan Pangkalan Udara Andir, dalam perkembangannya PGT wilayah Bandung terdiri dari PPP Pangkalan Udara Andir, PPP Pangkalan Udara Kalijati yang masing-masing terdiri dari Kompi-kompi PPP.

Pada tahun 1957 dalam perkembangannya organisasi AURI dibentuklah Asisten Direktorat Pertahanan Pangkalan Udara, yang dipimpin Komandan PGT. Dan selanjutnya Komando Group Komposisi (KGK) terdiri dari PPP dan PSU.

Komando Pertahanan Pangkalan Udara (KOPPAU) di Bandung

Pada tanggal 15 Oktober 1962 dibentuklah KOPPAU dengan Panglimanya adalah Men/Pangau dan wakilnya adalah Komodor Udara A. Wiriadinata. KOPPAU yang bermarkas di Bandung.

Komando Pasukan Gerak Tjepat (Kopasgat) di Bandung

Setelah pecahnya pemberontakan G 30 S/PKI tahun 1965 di Jakarta, organisasi KOPPAU mengalami perkembangan yang kurang menguntungkan. Untuk mengatasinya dilaksanakan seminar pasukan pada tahun 1966 di Bandung. Hasil keputusan dalam seminar tersebut terbentuklah 1 (satu) pasukan di AURI satu-satunya yaitu KOPASGAT.

4. Komando Paduan Tempur Udara (KOPATDARA)

Memasuki tahun 1976 dibentuklah Komando Paduan Tempur Udara (KOPATDARA) sesuai dengan Keputusan Kasau Nomor : Kep/29/VI/1976 tanggal 21 Juni 1976 yang di dalamnya terdapat Batalyon dengan komposisi kekuatan sebagai berikut :

a. 2 (dua) Kompi Tempur (Kipur) di Jakarta.
b. 1 (satu) Kompi Tempur (Kipur) di Bandung.
c. 1 (satu) Gugus Pengendali Tempur (Gusdalpur) di Bandung.
d. 1 (satu) Gugus Pengendali Pangkalan (Gusdallan) di Bandung.
e. 1 (satu) Gugus Para Rescue (SAR) di Bandung.



5. Batalyon 462 Pasukan Gerak Tjepat (Pasgat) Bandung

Pada tahun 1979 organisasi Pasukan Gerak Tjepat (PGT) mengalami perubahan penataan dan penyempurnaan dalam rangka Program Pemantapan 100 Batalyon ABRI dan pada saat itu 6 (enam) Batalyon Pasgat telah dimantapkan. Batalyon-batalyon tersebut adalah :


a. Batalyon 461 Pasgat di Jakarta.
b. Batalyon 462 Pasgat di Bandung.
c. Batalyon 463 Pasgat di Madiun.
d. Batalyon 464 Pasgat di Malang.
e. Batalyon 465 Pasgat di Jakarta.
f. Batalyon 466 Pasgat di Makassar.

6. Skadron Paskhas 462 Bandung

Sejalan dengan penyempurnaan organisasi Pasukan Gerak Tjepat (Pasgat) tahun 1984, dengan Surat Keputusan Kasau Nomor : Kep/22/III/1985 tentang perubahan nama Kopasgat menjadi Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara tanggal 11 Maret 1985, demikian juga mengenai tugas dan fungsinya Paskhas TNI AU yang dititikberatkan kepada khas Matra Udara.

Pada tahun 1984 Komandan Batalyon 462 Pasgat mengalami pergantian tongkat kepemimpinan dari Mayor Pasukan Musiran kepada Letkol Pasukan Kasmir Hutasuhut dengan nama Satuan yang baru menjadi Skadron Paskhas 462 sampai tahun 1987.

7. Skadron 462 Paskhas Bandung


Selanjutnya pada tahun 1997 terjadi perubahan dan penyempurnaan organisasi khususnya status Puspaskhasau, ditingkatkan dari Badan Pelaksana Pusat (Balakpus) menjadi Kotama Utama Pembinaan (Kotamabin). Sehingga sebutan Puspaskhasau berubah menjadi Korps Pasukan Khas TNI AU (Korpaskhas). Sebagaimana disebutkan dalam Surat Keputusan Panglima Angkatan Bersenjata Nomor : Skep/09/VII/1997 tanggal 7 Juli 1997.

Dalam perkembangannya Skadron 462 Paskhas secara otomatis juga mengalami penyempurnaan organisasi sesuai dengan beban tugas yang diterima dari Satuan atas dalam hal ini Korpaskhas.

Tugas pokok Skadron 462 Paskhas yang harus dilaksanakan sebagaimana disebutkan di dalam Surat Keputusan Kasau Nomor : Kep/5/III/1999 tanggal 16 Maret 1999 adalah bertugas mengamankan dan mempertahankan Pangkalan/Alutsista/Instalasi TNI AU, Pengendali Pangkalan Udara Depan, Pengendali Tempur, SAR Tempur serta tugas lainnya sesuai dengan kebijakan Panglima Angkatan Bersenjata.

Sejak pergantian pucuk pimpinan Skadron 462 Paskhas pada tahun 2002 hingga sekarang telah banyak kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengabdiannya kepada negara dan bangsa. Kegiatan yang dilaksanakan tidak lain berupa Olah Yudha/kemiliteran, Operasi Keamanan Dalam Negeri (Ops Kamdagri), Operasi Pertahanan Alutsista TNI AU, Operasi Bhakti, Operasi Kemanusiaan dan kegiatan prestasi olah raga serta kegiatan lain sesuai petunjuk pimpinan atas. Disamping itu kiprah Skadron 462 Paskhas dalam menghadapi setiap tugas selalu sejalan dengan perubahan dan perkembangan bangsa dan negara yang sedang memasuki periode globalisasi dan keterbukaan secara transparan.

Untuk mengetahui perkembangan Skadron 462 Paskhas selama tahun 1967 sampai dengan sekarang, berikut agar mengenal lebih dekat figur Komandan-komandan Skadron 462 Paskhas, dapat dilihat perkembangan pergantian pimpinan Skadron 462 Paskhas adalah sebagai berikut :

1) Tahun 1967 – 1968 Periode Kapten Pas Nurisman
2) Tahun 1968 – 1969 Periode Kapten Pas Abgani
3) Tahun 1973 – 1976 Periode Kapten Pas Sulistyo
4) Tahun 1976 – 1977 Periode Kapten Pas Surasmo
5) Tahun 1977 – 1979 Periode Mayor Pas Affendi
6) Tahun 1979 – 1981 Periode Mayor Pas Achmad (Jack) Hidayat
7) Tahun 1981 – 1982 Periode Mayor Pas MT. Hariandja
8) Tahun 1982 – 1984 Mayor Pas Musiran Darmosuwito
9) Tahun 1984 – 1987 Periode Letkol Pasukan Hutasuhut.
10) Tahun 1987 – 1990 Periode Letkol Pasukan Kristoporus R.
11) Tahun 1990 – 1993 Periode Letkol Pasukan Adrian R. Torar.
12) Tahun 1993 – 1996 Periode Letkol Pasukan Putu Sulatra.
13) Tahun 1996 – 1998 Periode Letkol Pasukan Harry Budiono.
14) Tahun 1998 – 2000 Periode Mayor Pasukan Syamsul Arifin.
15) Juni 2000 – Des 2000 Periode Letkol Pasukan A. Wattimena.
16) Tahun 2001 – 2002 Periode Mayor Pasukan Sapto P.
17) Tahun 2002 – Skrg Periode Mayor Pasukan Eka Bagus LSP.